Jika mengenangmu adalah sendu,
dan memikirkanmu adalah tabu.
Ijinkan aku menuliskan tentangmu.
Menceritakan kepada mereka,
bagaimana kamu dimataku.
Mereka yang tak pernah tahu,
seberapa berharganya kamu,
untuk tertulis dalam buku pilu nan kelabu.
Yah, mereka tak pernah tahu,
bahwa kamu mencipta candu dalam kalbu.
Bak pil koplo yang ditelan,
Oh, atau bahkan ganja yang dihisap,
Dan, atau bisa jadi kopi yang selalu disesap.
Jika mengenangmu adalah sendu,
dan memikirkanmu adalah tabu.
Ijinkan aku menuliskan tentangmu,
Sedikit mencurahkan kisah,
bagaimana kita bercumbu dengan jarak dan waktu.
Ijinkan aku bersenandung,
memberi harmoni dalam lagu tentangmu.
Tulisan ini dari seorang perempuan yang terkadang (mungkin) susah move on dari kisah masa lalu, dan menuangkannya dalam kisah, yang semoga saja bisa dinikmati, setiap insan yang membaca tulisan ini. tulisan ini diperuntukkan untuk semua kisah yang pernah dialami, ada, dan berakhir dengan luka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kisah Senja
Sejenak pada senja itu, memberi ruang dan waktu untuk berteduh. menikmati suasana nan syahdu. sejenak pada senja itu, membuatku terpaku...
-
Suatu waktu, aku ingin berada satu shaf dibelakangmu, yang mengikuti alur shalatmu, dari awal takbir hingga salam, lalu, yang menciu...
-
Sejenak pada senja itu, memberi ruang dan waktu untuk berteduh. menikmati suasana nan syahdu. sejenak pada senja itu, membuatku terpaku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar