Langkah terayun terhentak,
Berpacu dengan waktu, melewati sepanjang sudut jembatan,
Entah berpikir tentang apa dan bagaimana,
Tetapi,
Dari raut wajah yang disuguhkan,
Berpikir tentang bagaimana caranya bisa memberi arti dan menghidup setiap sendi kehidupan.
Berpacu dengan waktu, dan melawan rasa malas yang mendera.
Bekerja dengan keras dan menghasilkan apa yang seharusnya dihasilkan.
Jakarta sore itu,
Penuh dengan hentakan kaki yang cepat,
Dengan berbagai macam alasan dan tujuan,
Dan peluh yang membasahi setiap wajah yang terpampang.
Jakarta sore itu,
Selalu menyuguhkan berbagai macam cerita, rasa dan dilema.
Jakarta, Agustus 2017
Tulisan ini dari seorang perempuan yang terkadang (mungkin) susah move on dari kisah masa lalu, dan menuangkannya dalam kisah, yang semoga saja bisa dinikmati, setiap insan yang membaca tulisan ini. tulisan ini diperuntukkan untuk semua kisah yang pernah dialami, ada, dan berakhir dengan luka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kisah Senja
Sejenak pada senja itu, memberi ruang dan waktu untuk berteduh. menikmati suasana nan syahdu. sejenak pada senja itu, membuatku terpaku...
-
Suatu waktu, aku ingin berada satu shaf dibelakangmu, yang mengikuti alur shalatmu, dari awal takbir hingga salam, lalu, yang menciu...
-
Sejenak pada senja itu, memberi ruang dan waktu untuk berteduh. menikmati suasana nan syahdu. sejenak pada senja itu, membuatku terpaku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar